Beranda | Artikel
Amalan Pengusir Bencana
Rabu, 13 Januari 2021

Perlu kita ketahui, bahwa musibah yang menimpa kita, sejatinya itu adalah karena dosa-dosa kita. Sungguh, telah banyak kita saksikan berbagai bencana dan musibah, baik di daratan maupun di lautan. Badai dahsyat yang melanda, banjir yang menenggelamkan, tanah longsor, meruginya niaga, tertahannya berkah Allâh, dan lain sebagainya.  Sayang banyak dari kita tak mau mengambil pelajaran dan ibrah serta merenungi penyebab hakiki dari berbagai bencana tersebut.

Lebih miris lagi, ada yang mengkampanyekan bahwa semua itu tak ada kaitannya dengan dosa dan maksiat kepada Allah. Sekedar fenomena alam dan peristiwa ilmiah yang tak ada dan tak perlu lagi mengaitkannya dengan keimanan atau agama. Sebuah pendustaan dan kesombongan yang luar biasa, padahal Allah justru menyatakan,

 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” [Ar-Rum/ 30 :41]

Juga firman-Nya,:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [Asy-Syura/ 42: 30]

Pernyataan bahwa semua tak ada hubungannya dengan agama, dosa dan maksiat, adalah penanda kerasnya hati. Justru ketika bencana & musibah melanda, kita harus banyak introspeksi dan kembali kepada Allâh.

فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allâh) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” [Al-An’âm /6: 43]

Mereka telah lupa, atau seolah-olah lupa tentang sunnatullah yang berlaku terhadap umat terdahulu. Bukankah umat terdahulu ditimpa bencana dan siksa, bahkan dihancurleburkan tidak lain karena kemaksiatan, kedurhakaan dan pembangkangan mereka?!. Namun banyak manusia yang tidak mau mengambil pelajaran dan iktibar terhadap kejadian-kejadian yang ada.

Kebanyakan manusia tetap saja bergelimang dalam suka ria; tanpa tersentuh hatinya untuk sejenak merenung dan mengambil pelajaran. Mungkin mereka hanya akan mengatakan; bahwa bencana yang terjadi tidak jauh beda dengan apa yang menimpa para pendahulu kita; ada kesenangan, ada penderitaan; dan itulah siklus alamiah yang pasti akan terjadi di setiap waktu.

Jangan sampai hilang kepekaan dengan hal-hal tersebut. Jangan sampai kita lupa dan lalai; sehingga tak sadar bahwa semua adalah peringatan dari Allâh; agar kita kembali kepada-Nya. Bencana dan berbagai macam musibah adalah karena dosa dan maksiat kita, yang mengandung pesan bahwa adzab Allâh akan menimpa siapa yang bermaksiat kepada-Nya; dan tentunya siksa-Nya di akhirat lebih dahsyat dari sekedar musibah dunia.

Allâh Maha Penyayang; meski kita tiada hari tanpa melanggar perintah-Nya. Karenanya, Allâh memberi peringatan kepada hamba-Nya untuk introspeksi diri dan mau bersimpuh kepada-Nya, sehingga Allâh pun menjadikan hal-hal untuk menolak bala’ dan bisa menghilangkan musibah kala menimpa, diantaranya;

1. Kembali kepada Allâh Azza wa Jalla.

Allâh Azza wa Jalla berfirman,

وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” [Al-A’raf/ 7: 168]

Maka menjadi keharusan atas setiap insan, untuk kembali menuju ketaatan Allâh dan Rasul-Nya. Jauhilah segala  maksiat; niscaya Allâh pun akan menolak bala dan bencana.

2. Mengenal Allâh Azza wa Jalla di Waktu Lapang

 

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ! اِحْفَظِ الله تَجِدْهُ أَمَامَكَ ، تَعرَّفْ إِلَى اللهِ في الرَّخَاءِ يَعْرِفكَ في الشِّدَّةِ

“Jagalah Allâh, niscaya Dia akan menjagamu! Jagalah Allâh, niscaya akan engkau dapati Dia di hadapanmu. Kenalilah Allâh di waktu lapang, niscaya Dia mengenalmu di waktu sempit.” [HR. Ath-Thabrani]

Karena itu sebagian salaf berkata, “Barangsiapa yang mengenal Allâh di waktu lapang, maka Allâh pun akan mengenalnya di waktu sulit.”

3. Tunduk Merendahkan Diri saat Musibah Melanda

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ

“Kami tidaklah mengutus seorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.” [Al-A’raf/7: 94]

4. Berdoa kepada Allâh Azza wa Jalla Agar Dihilangkan Kesulita

Karena Allâh tidaklah menolak orang yang berdoa kepada-Nya. Bahkan Allâh mengancam adzab pedih bagi mereka yang sombong yang tidak mau berdoa kepada-Nya.

5. Bertawakkal kepada Allâh Azza wa Jalla

Hakikat tawakkal adalah menyerahkan segala perkara kepada Allâh dengan tetap berikhtiar melakukan sebab-sebab yang disyariatkan. Kita yakin bahwa Allâh Maha kuasa atas segala sesuatu. Maka seorang Muslim haruslah selalu menautkan hatinya kepada Allâh dalam segala hal. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allâh, Allâh pun akan mencukupinya baik dalam perkara agama maupun dunianya.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allâh niscaya Allâh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allâh melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allâh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” [Ath-Thalaq/65: 3]

6. Takwa kepada Allâh

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” [Ath-Thalaq/ 65: 2-3]

Ibnul Jauzi berkata, “Barangsiapa yang menghendaki selalu dalam keselamatan, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allâh.”

7. Melakukan Kebaikan kepada Orang Lain

Berbuat kebaikan akan menjaga dari kebinasaan yang buruk, sebagaimana sedekah dengan sembunyi-sembunyi akan memadamkan amarah Allâh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَنَائِعُ المَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ وَالصَّدَقَةُ خَفِيّاً تُطْفِىءُ غَضَبَ الرَّبِّ

“Berbuat kebaikan akan menjaga dari kebinasaan yang buruk ; dan bersedekah secara sembunyi-sembunyi akan memadamkan murka Ar-Rabb.” [HR. Ath-Thabrani]

8. Istighfar

Istighfar adalah adalah hal yang membuat Allâh Azza wa Jalla ridha dan menyelamatkan dari murka-Nya.

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Dan Allâh sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allâh akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” [Al-Anfal/8: 33]

Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allâh Azza wa Jalla akan menjadikan untuknya jalan kelapangan dari segala duka; dan jalan keluar dari segala kesempitan. Dan Allâh akan memberinya rezeki dari arah yang tak pernah ia sangka.

9. Taubat

Dan tidak lupa pula, kita harus senantiasa bertaubat kepada Allâh; karena Allâh mencintai hamba-hamba-Nya yang suka bertaubat dan mensucikan diri.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata, “Tidaklah suatu bencana ditimpakan, melainkan disebabkan dosa, dan tidaklah suatu bala’ dihilangkan, melainkan dengan bertaubat.

Semoga kita semua diberi keselamatan serta mau mengambil ibrah dan pelajaran dari apapun yang terjadi, sehingga kita selalu ingat dan kembali kepada-Nya.

Kunjungi Toko Online Majalah As-Sunnah, untuk mendapatkan koleksi majalah yang lebih lengkap dengan harga dan penawaran menarik lainnya.


Artikel asli: https://majalahassunnah.net/fikih/amalan-pengusir-bencana/